Diabetes sering disebut sebagai "Mother of Disease" karena tidak hanya menyebabkan gangguan metabolisme, tetapi juga memicu berbagai penyakit serius lainnya seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Sebagai "ibu" dari banyak komplikasi kesehatan, diabetes memiliki dampak luas pada tubuh, membuatnya menjadi salah satu ancaman kesehatan utama. Kementerian Kesehatan RI terus mengedukasi masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan, mengingat betapa berbahayanya diabetes jika tidak dikelola dengan baik.

Di Indonesia, prevalensi diabetes saat ini mencapai 10,7% dari total populasi, atau sekitar 20 juta orang, terutama pada kelompok usia 20-an. Angka ini diprediksi akan meningkat sebesar 6-7% setiap tahunnya, yang akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan obat untuk terapi diabetes.

Pada kesempatan kali ini, Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) berkolaborasi dengan Kalbe Farma menyelanggarakan Kalbe Academia “Pharmacist Xperience” di Jakarta, 22-24 Agustus 2024 dengan tema "Wujudkan Kemandirian Obat Nasional melalui Produksi Lokal".

Kerjasama ini bertujuan untuk memperkenalkan para apoteker pada produksi obat biologis dalam negeri dan distribusi obat yang baik dan benar, terutama produk dengan penanganan suhu khusus (CCP) yang digunakan dalam terapi diabetes.

Selain itu, Kalbe Academia ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam mewujudkan kemandirian obat nasional melalui produksi lokal. Harapannya, pasien diabetes dapat memperoleh obat-obat diabetes dengan mudah dan terjangkau. Program ini selaras dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/1333/2023 tentang Peningkatan Penggunaan Sediaan Farmasi yang Menggunakan Bahan Baku Produksi Dalam Negeri.